Our Sustainable
Practices
Secara spesifik kami menerapkan dua metoda:
Metode Sigma
Metode Sigma adalah pendekatan pertanian yang berfokus murni pada pemulihan tanah sebagai fondasi utama ekosistem pangan. Dalam metode ini, seluruh proses budidaya menggunakan saprodi organik sepenuhnya tanpa intervensi bahan kimia sintetik, sehingga tanah dapat kembali hidup, gembur, dan kaya mikroorganisme alami. Melalui pengembalian kesuburan hayati tanah, Sigma Farming memulihkan siklus alami—mulai dari peningkatan bahan organik, perbaikan struktur tanah, hingga pemulihan pH dan kelembapan alami. Durasi pemulihan berbeda-beda tergantung tingkat kerusakan lahan, dengan rentang waktu mulai dari 3 bulan hingga 3 tahun, hingga akhirnya tanah kembali mampu menopang kehidupan secara mandiri, sehat, dan berkelanjutan.
Metode Sigma+
Metode Sigma+ adalah pendekatan transisi yang mengombinasikan saprodi organik Sigma dengan saprodi kimia sintetik secara presisi dan terukur, untuk menjaga produktivitas tanaman selama proses pemulihan tanah. Pendekatan ini dirancang sebagai jembatan yang aman bagi petani, karena perpindahan langsung dari metode kimia sintetik ke organik umumnya berpotensi menurunkan hasil panen dan mengguncang stabilitas ekonomi mereka. Melalui Sigma+, porsi saprodi kimia sintetik dikurangi secara bertahap, sementara penggunaan saprodi organik ditingkatkan konsisten hingga pada usia lahan kurang lebih 2 tahun, sistem pertanian sepenuhnya dapat beralih ke saprodi organik Sigma. Dengan cara ini, proses pemulihan tanah tetap berjalan, produktivitas tetap terjaga, dan petani tidak harus mengorbankan keberlanjutan ekonomi selama masa transisi.
Dukungan Teknologi Pertanian
Kami bekerjasama dengan penyedia teknologi pertanian untuk memastikan efisiensi dan efektivitas dalam seluruh proyek kami. Termasuk menerapkan monitoring evaluasi melalui dashboard system, untuk memastikan seluruh data riset, success story maupun lesson learned terekam dengan baik.
